Sabtu, 28 Januari 2012

Taman Wisata Km 10
(Parks Km 10)



Taman WANAWISATA KM 10 ini terletak di Km. 10 Jl. Soekarno Hatta 15 menit naik kendaraan dari pusat kota Balikpapan. Tempat ini adalah taman Arboretum yang dibangun oleh PT. Inhutani I Unit Balikpapan. Di dalam taman ini ditanam berbagai jenis pohon dan buah-buahan langka, juga terdapat penangkaran Rusa Sambar (Servus Unicolor) dan trek-trek (jalur) untuk berolahraga joging serta areal camping di alam terbuka dengan lingkungan yang asri. Taman wisata ini dibuka setiap hari dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat 

KM 10 WANAWISATA park is located at Km. 10 Jl. Soekarno Hatta 15 minutes drive from Aberdeen city center. This place is Arboretum park which built by PT. Inhutani I Unit Aberdeen. Inside the park is planted different species of trees and fruit is scarce, there is also a captive deer Sambar (Servus unicolor) and tracks (lanes) to exercise jogging and camping in the open area with a beautiful environment. Tourist park is open every day and can be reached by the two-wheeled vehicle or four wheel

contact me if you are interested in vacation Parks Km 10 : rkipenk@yahoo.com 




Penangkaran Buaya Tritip
(Tritip crocodile Breeding)




Penangkaran buaya Tritip. Letaknya kurang lebih 25 menit perjalanan dari arah kota Balikpapan. Jalan menuju kesanapun bagus dan mulus. Untuk sampai disana, kita akan melalui 2 objek wisata lainnya, yaitu Pantai Manggar, dan Pantai Lamaru. Jadi setelah kita puas melihat para buaya ternak di tritip, pulangnya kita bisa mampir disalah satu pantai itu. Asyik kan..?

Tritip crocodile breeding. Located approximately 25 minutes drive from the city of Aberdeen. The road to kesanapun nice and smooth. To get there, we will go through two other tourist attractions, namely Manggar Beach, and Beach Lamaru. So after we are satisfied to see the crocodiles in tritip cattle, come home we can stop at one of the beach. .. Fun right?

Penangkaran Buaya ini terletak di Kelurahan Teritip dengan luas areal 5 ha. Jumlah buaya yang ada di penangkaran iniberjumlah 3.000 ekor yang terdiri dari tiga macam jenis, yaitu Buaya Muara, Buaya Supit dan Buaya Air Tawar.Tempat ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 - 17.00. Lokasi ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Pribadi Baik itu roda dua atau empat, dengan jarak 27 km dari pusat kota Balikpapan.


 Crocodile is located in the Village of barnacles with area of 5 ha. The number of crocodiles in captivity iniberjumlah 3000 tail consisting of three types, namely Muara Crocodile, Alligator Crocodile Water Tawar.Tempat Supit and is open to the public every day from 08.00 - 17.00. This location can be reached by using private vehicles Either two or four wheels, a distance of 27 km from downtown Aberdeen.

dikandang itu kita bisa melihat beberapa jenis buaya, seperti buaya jenis garial (yang bermoncong panjang dan tipis), buaya muara, juga buaya air tawar. Mulai yang masih kecil sampai yang berukuran raksasa. Untuk yang berukuran raksasa, buaya itu ditempatkan dikandang paling belakang yang sangat luas ukurannya. Disana juga ada beberapa kandang bagi buaya ternak. Buaya ini dikhuskan hanya untuk diambil daging dan kulitnya saja

on stable, we could see some kind of crocodile, crocodile-like species garial (who billed long and thin), estuarine crocodiles, freshwater crocodiles as well. Starting up a young giant. For a gigantic, crocodile was placed behind the stable, the most vast in size. There also exist some crocodile enclosure for livestock. This crocodile dikhuskan only for their meat and skin alone



contact me if you are interested in vacation Bengkirai Hill : rkipenk@yahoo.com 





Honey Bear on KM 23



Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) terletak di Km.23 Jalan raya Balikpapan-Samarinda. Kawasan ini merupakan kawasan konservasi Beruang Madu atau yang dikenal dengan nama ilmiah "Helarctos Malayanus" . Hewan ini tergolong salah satu satwa yang dilindungi didunia.

Tourism Regions Environmental Education (KWPLH) Km.23 located in Balikpapan-Samarinda highway. This region is the Honey Bear conservation area or known by the scientific name "Helarctos malayanus". This animal is classified as one of the protected animals in the world.

Berbeda dengan tempat pemeliharaan beruang madu lainnya, enclosure Beruang Madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) yang menempati area seluas 1.3 ha. ini dirancang sedemikian rupa agar mendekati kondisi habitat yang sesungguhnya. 

In contrast to the maintenance of other bears, Honey Bear enclosure in Area Tourism Environmental Education (KWPLH) which occupies an area of ​​1.3 ha. It is designed in such a way as to approach the actual habitat conditions.

Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain. 

Ursidae bears including family and is the smallest of the eight types of bear species in the world. This bear is a typical fauna of Bengkulu province once used as a symbol of the province. Sun bear is also the mascot of the city of Aberdeen. Sun bears in Balikpapan is conserved in a protected forest named Sungai Wain Protection Forest.

Hutan hujan tropis adalah habitatnya. Makanan pokok beruang madu yakni serangga, namun ia juga menyukai buah buahan dan madu. Saat makan buah, beruang madu memakan bijinya. Setelah melewati proses pencernaan, bijian mulai bertunas. Itulah sebabnya hewan pemanjat ulung ini berperan penting dalam penyebaran biji di hutan.

Tropical rainforests are the habitat. Staple food of the insect bears, but he also likes fruits and honey. When eating fruit, honey bear eating seeds. After passing through the digestive process, grains begin to germinate. That is why great climbers animals plays an important role in seed dispersal in the forest.

Beruang madu ditetapkan pemerintah tahun 1973 sebagai salah satu satwa/ hewan yang dilindungi. Saat ini diperkirakan hanya terdapat 50-an beruang madu di alam liar, yakni Hutan Lindung Sungai Wain, dan lima yang ditempatkan dalam KWPLH.

Bears the government established in 1973 as one of the animal / animals are protected. Currently there are only an estimated 50-an sun bears in the wild, namely the Sungai Wain Protection Forest, and five were placed in KWPLH.

KWPLH memiliki 5 (lima) ekor beruang madu yang kesemuannya merupakan beruang yang pernah ditangkap dan dikomersialisasikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Selain enclosure beruang madu, Obyek wisata ini juga dilengkapi dengan "mini information center-beruang" (pusat informasi beruang) yang didisain kusus untuk membantu anak-anak memahami keberadaan jenis-jenis beruang didunia. Karena itu, tempat ini cocok untuk dijadikan sebagai sarana wisata pendidikan keluarga bagi putra-putri anda.

KWPLH have 5 (five) tail bears a kesemuannya a bear who was captured and commercialized by the parties are not responsible. In addition to sun bear enclosure, Tourism is also equipped with a "mini-bears information center" (center bears information) specially designed to help children understand the existence of other types of bears in the world. Therefore, this place is suitable to serve as a means of family education tours for your children.

Agar bisa melihat beruang secara langsung, sebaiknya anda sudah berada di menara intai beberapa menit sebelum pukul 09.00 pagi (Wita) atau pukul 15.00 (Wita).

In order to see bears directly, you should already be in the tower reconnaissance a few minutes before at 09.00 am (local time) or 15:00 (local time). 

contact me if you are interested in vacation Bengkirai Hill : rkipenk@yahoo.com 

Jumat, 27 Januari 2012

Bengkirai Hill




Jembatan tajuk (canopy bridge) merupakan daya tarik tersendiri saat menikmati wisata hutan di Bukit Bangkirai di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukit Bangkirai dikelola PT Inhutani ini menawarkan pesona hutan hujan tropis yang alami.

bengkiraiJembatan hill canopy (canopy bridge) is the main attraction while enjoying the forest in Bukit Bangkiraitourism in the District Samboja, Kutai, East Kalimantan. Bukit Bangkirai managed Inhutani offers the charm ofnatural tropical rain forest. 

Di puncak bukit terdapat jembatan tajuk yang menghubungkan lima batang pohon besar Bangkirai yang masih tumbuh. Jembatan gantung terbuat dari kabel, dasar papan dan dinding kiri-kanan dengan jala atau net tali nilon. Ketinggian jembatan kurang-lebih 30 meter dari tanah, dengan total panjang 64 meter. Masing-masing jarak pohon satu dengan lainnya rata-rata kurang dari 10-15 meter.

At the top of the hill there is a bridge that connects the canopy of trees five Bangkirai is still growing. Suspension bridge made ​​of cable, basic board and left-right wall with netting or nylon rope net. Height of the bridge approximately 30 feet from the ground, with a total length of 64 meters. Each tree distance of one another an average of less than 10-15 meters.

Menurut Yanto, penjaga Jembatan Tajuk Bukit Bangkirai, jembatan tajuk ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat ahli dari Amerika Serikat dalam sebulan, Januari-Februari 1998. Jembatan dirancang khusus dengan bahan kayu dan besi antikarat sehingga diperkirakan kuat hingga 15-20 tahun.

According Yanto, keepers Editorial Hill Bridge Bangkirai, bridge canopy is the first in Indonesia, both in Asia and the eighth in the world. Its construction is made of experts from the United States within a month, January-February 1998. The bridge was designed specifically with wood and stainless steel so strong that an estimated 15-20 years.

Jalan menuju jembatan tidak begitu melelahkan. Walau begitu, himpunlah stamina dan konsentrasi dan nyali yang cukup sebelum naik. Pelancong menaiki menara yang dibuat berputar seperti halnya rolling door. Berdasarkan perhitungan Tribunnews, anak tangga menara ini mencapai 139 lembar papan tebal.

The road to the bridge is not so tiring. Even so, himpunlah stamina and concentration and guts enough before the ride. Travelers who climbed the tower made ​​to rotate as well as rolling door. Based on calculations Tribunnews, stair tower reaches 139 sheets of thick board.

Jika lelah menaiki menara, anda boleh istirahat. Setiap putaran tersedia lantai dasar, sekaligus cocok lokasi berfoto-foto dengan latar belakang pepohonan yang besar-besar. Sesampai di puncak menara, anda akan menemui jembatan gantung, yang diikatkan dengan kokoh pada batang-batang pohon. Nyali besar dibutuhkan. Dan bagi anda yang fobia pada ketinggian sebaiknya tidak mencoba-coba, sebab saat melintas jembatan bergoyang sedikit. Bila sudah bulat tekad, berpeganglah kokoh pada kabel besi penyangga jembatan.
Alasan goyang ini pula, sehingga pengelola melarang wisatawan melintasi jembatan saat angin bertiup kencang, melebihi kecepatan 30 km per jam.

If you are tired to climb the tower, you can rest. Each round of available ground floor, as well as suitable locations take pictures with the background of large trees.
Arriving at the top of the tower, you will see a suspension bridge, which is fastened securely to the tree-trunks. It takes guts. And for those of you who phobia at altitude should not try, because as they travel over the bridge swayed a little. If the determination was made, hold the cable securely to the iron bridge buffer.
The reason this rocking anyway, so the manager forbids tourists crossing the bridge when the wind is blowing hard, exceeding speeds of 30 miles per hour.

contact me if you are interested in vacation Bengkirai Hill : rkipenk@yahoo.com 



 

Suku Dayak Kalimantan


Orang yang disebut Dayak itu hanyalah ada di Kalimantan, sedang kenapa mereka disebut Dayak atau “Orang Dayak“ dalam bahasa Kalimantan secara umum berarti “Orang Pedalaman“ yang jauh dan terlepas dari kehidupan kota.

Dulunya memang begitu. Di mana-mana ada perkampungan suku dayak. Mereka selalu berpindah ke satu daerah lain, jika di mana mereka tinggal itu ada orang dari suku lain yang juga tinggal atau membuka perkampungan di dekat wilayah tinggal mereka.

Disebut ‘Dayak’ berarti tidaklah hanya untuk satu suku, melainkan bermacam-macam seperti Suku Dayak Kenyah, Suku Dayak Hiban, Suku Dayak Tunjung, Suku Dayak Bahau, Suku Dayak Benua, Dayak Basaf, dan Dayak Punan yang masih pula disertai puluhan “Uma “ (anak suku) dan tersebar diberbagai wilayah Kalimantan.

Pada kurun waktu sebelum abad 20, secara keseluruhan Suku Dayak ini tak mengenal agama Kristen dan Islam. Yang ada pada mereka hanyalah kepercayaan pada leluhur, binatang-binatang, batu batuan, serta isyarat alam pembawaan kepercayaan Hindu kuno. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka mempercayai berbagai pantangan yang tandanya diberikan oleh alam. Pantangan dalam kehidupan masyarakat Dayak hanya ada dua. Yaitu pantangan yang membawa kebebasan sehingga populasi mereka bertambah banyak dan ada pula karena pantangan berakibat populasi mereka semakin sedikit dan kini malah hampir punah. Seperti misal kehidupan yang tak boleh berbaur dengan masyarakat lain dari suku mereka.

Pantangan ini membuat mereka selalu hidup tak tenang dan selalu berpindah pindah. Sehingga kehidupan mereka tak pernah maju bahkan cendrung tambah primitif. Misalnya saja seperti Suku Dayak Punan. Suku yang satu ini sulit  berkomunikasi dengan masyarakat umum. Kebanyakan mereka tinggal di hutan hutan lebat, di dalam goa-goa batu dan pegunungan yang sulit dijangkau. Sebenarnya hal tersebut bukanlah kesalahan mereka. Namun karena budaya  pantangan leluhur yang tak berani mereka langgar terjadilah keadaan demikian. Hal ini sebenarnya adalah kesalahan dari leluhur mereka.

Dalam riwayat atau cerita, leluhur mereka ini asal-usulnya datang dari negeri yang bernama “Yunan “ sebuah daerah dari daratan Cina. Mereka berasal dari keluarga salah satu kerajaan Cina yang kalah berperang yang kemudian lari bersama perahu-perahu, sehingga sampai ke tanah Pulau Kalimantan. Karena merasa aman, mereka lalu menetap di daratan tersebut. Walau demikian, mungkin akibat trauma peperangan, mereka takut bertemu dengan kelompok masyarakat manapun. Mereka kuatir pembantaian dan peperangan terulang kembali sehingga mereka bisa habis atau punah tak bersisa. Karena itulah oleh para leluhur mereka dilakukan pelarangan dan pantangan bertemu dengan orang yang bukan dari kalangan mereka.

Memang pada Abad ke 13, daratan Cina penuh dengan pertikaian dan peperangan antara raja-raja yang berkuasa untuk menentukan salah satu kerajaan besar yang menguasai seluruh daratan Cina. Karena saling tak mengalah, maka terjadilah peperangan sesama mereka untuk menentukan kerajaan mana yang paling besar dan menguasai seluruh daratan Cina itu.